MPLS di SDN Kedundung 1 Kota Mojokerto, Ciptakan Rasa Nyaman Peserta Didik

Khudori Aliandu
Senin, 11 September 2023
Image


MPLS
menjadi momentum SDN Kedundung 1, Kota Mojokerto untuk menciptakan rasa aman dan nyaman untuk peserta didik. Agar sistem pembelajaran yang dilakukan di sekolah bisa optimal.

Kepala SDN Kedundung 1 Mochamad Fatoni, SPd, mengatakan, seperti pada umumnya, MPLS di sekolahnya dimulai dengan upacara pembukaan.

Untuk membuat peserta didik nyaman, MPLS yang berlangsung sejak 17 Juli-28 Juli 2023 ini diisi dengan beragam inovatif kegiatan yang menyenangkan.

’’Hampir setiap hari anak-anak kita ajak bermain. Dalam setiap permainan ada nilai-nilai karakter yang terbangun,’’ ungkapnya.

Meliputi bermain berkelompok, hingga permainan tradisional, seperti dakon. Hal ini sesuai dengan visi misi yang dicanangkan.

Yakni, Beriman, Bertaqwa dan Berakhlak, kemudian, Berprestasi, dan menguasai Iptek dan berdasarkan Pancasila.

’’Yang saya kunci itu berdasarkan Pancasila. Saya tidak ingin anak didik saya punya iman tapi tidak berdasarkan Pancasila, punya kemampuan teknologi tapi untuk membajak. Maka dasarnya adalah penguatan nilai-nilai Pancasila,’’ paparnya.

 Selama MPLS sekolah juga bekerja sama dengan pihak lain untuk menjadikan suasana kian berkesan. Misalkan, senam bersama pihak ketiga. ’’Dan alhamdulillah kegiatan tiga hari sudah bisa menyesuaikan,’’ tegasnya.

Jika sebelumnya, anak meminta orang tua mengantar ke depan kelas, setelah tiga hari, anak-anak cukup diantar di depan pintu gerbang.

’’Anak-anak mulai percaya diri, karena lingkungannya sudah kita buat nyaman dan aman. Sehingga membuat mereka bisa belajar tenang dan optimal,’’ beber Fatoni.

Untuk menggali kemampuan diri sejumlah ekstrakurikuler juga dikenalkan. Termasuk membisan mereka dengan kegiatan positif. Hal itu diharapkan para siswa punya karakter tanggung jawab.

’’Kebetulan ekstrakurikuler takraw kita pernah juara satu untuk putri, jadi mau tidak mau kita harus mempertahankan sebagai juara bertahan. Lalu ada tari, samroh hadrah, MTQ hingga pramuka,’’ tuturnya.

Selain itu, literasi rohani juga bagian kegiatan rutin sekolah. Seringkali kegiatan ini juga dipandu anak-anak langsung secara bergilir. Seperti hafalan bacaan salat dan bacaan Asmaul Husna.

’’Prinsip kami, karakter anak akan terbangun jika diimbangi dengan ilmu agama,’’ ujarnya. (ori/ron)

Share To:
Berita Terbaru